Kamis, 18 Februari 2010

DRAMA

ATAS NAMA IBU

Karya JUSPRIADI ARIF
SISWA SMKN 1 Sengkang kelas XI TKJ
Jl.rusa BTN tae hp 085299631931

PARA PEMAIN :

1. Dina
2. Teman 1 : Santi
3. Teman 2 : Monika
4. Teman 3 : Nike
5. Tetangga : Budhe Tato
6. Pak RT
7. Pak Polisi : Pak Waskito, ayah Monika
8. Dokter : Widi
9. Suster




PROLOG :
Cinta seorang anak kepada ibunya...
Tidak bisa diukur hanya dengan meteran, timbangan,
bahkan di awang-awang
Tak juga bisa terselami bagai samudra bahkan sungai atau pun parit sekalipun.
Namun...
Karena hati sang anak terlanjur tersayat
Karena ratapan-ratapan mayat hidup sang ibu,
Maka atas nama ibu, sang anak akan menyiapkan nyanyian dan tarian
di atas tangisnya sendiri, hanya untuk sang ibu

PANGGUNG BERSETTINGKAN RUANG TAMU RUMAH DINA. TAMPAK DINA DAN TEMAN-TEMANNYA SEDANG BELAJAR KELOMPOK.
Dina : Jadi, soal ini penyelesaiannya harus menggunakan rumus yang pertama!
Teman 1 : Lha, kalo soal nomer 28 ini gimana, Din?
Dina : Ini...( SAMBIL MENUNJUK BUKU ) ada contohnya, kok! Ini penyelesaiannya pake rumus yang keempat. Coba sini kucari penyelesaiannya.

DINA MULAI MENGERJAKAN.
Teman 2 : Wah...wah...kamu pinter banget ya, Din?! Aku yang ikutan les dua kali seminggu aja, kalah sama kamu!

DINA HANYA TERSENYUM.
Teman 3 : Iya, lho, Din. Aku dulu sempat iri sama kamu. Kamu itu baik, pinter, cantik pula! Kurang apa coba?

DINA HANYA TERSENYUM.
Teman 2 : Kurangnya Dina itu.....dia keseringan sakit gigi, sariawan, dan...pokoknya semua penyakit mulut, deh! Makanya ..Dina itu jadi diem terus karna ngggak pede ngomong!!

SEMUANYA TERTAWA.
Teman 1 : Ah...udahan bercandanya! Nanti tugasnya nggak selesai-selesai, loh!kurang dikit lagi, nih!!

MEREKA SIBUK LAGI. LALU MUNCUL TETANGGA DINA.
Tetangga : Hallo, Nak Dina?! Selamat malam....
DINA DAN TEMAN-TEMANNYA KAGET. MEREKA LALU MEMANDANGI TETANGGA ITU.
Tetangga : Wah...wah...wah... baru belajar kelompok, ya? Begini, Budhe bawa sup jagung kesukaan Nak Dina! Seperti biasa.... karena ibu Nak Dina belum sembuh-sembuh juga, jadi, Budhe yang masakin masakan buat Nak Dina!!

DINA DAN TEMAN-TEMANNYA SALING BERPANDANGAN. TEMAN-TEMAN DINA BINGUNG.
Dina : ya... udah, Budhe! Tolong taruh di meja itu saja! Setelah selesai tugas ini, nanti saya makan.
Tetangga : Bener lho, Nak Dina! Nanti dimakan! Eh.... Budhe sekalian mau nengok ibu Nak Dina. ( SAMBIL MENUNJUK SEBUAH PINTU KAMAR )
Dina : Ya! Silakan, Budhe! ( DINA DIAM SEBENTAR LALU MENGALIHKAN DIRI KE TEMAN-TEMANNYA) yuk.... kita terusin!
Teman 3 : Iya, tinggal satu nomer lagi kita selesai.
Teman 2 : Iya!

TETANGGA YANG TADINYA KELUAR PANGGUNG, MASUK LAGI. SEMUA PERHATIAN LALU MENGARAH PADA TETANGGA.
Tetangga : Eh..Nak Dina! Maaf, ya?! Budhe ndak berani deket-deket dengan ibu Nak Dina! Budhe takut kalau-kalau penyekit ibu Nak Dina menular! Eh.. iya..! sebenarnya... ibu Nak Dina itu, sakit apa, sih? (SAMBIL SEDIKIT CENGENGESAN)

DINA DIAM. IA PURA-PURA SIBUK MENGERJAKAN TUGAS. TEMAN-TEMAN DINA MALAH SALING BERPANDANGAN.
Tetangga : Ya sudah! Ya sudah! Lebih baik, Budhe pulang saja. Takut mengganggu!

SETELAH TETANGGA BERJALAN BEBERAPA LANGKAH......
Tetangga : (SETENGAH BERBISIK) Eh.... hati-hati lho, Nak Dina! Tadi Budhe sempet melihat suster meminumi obat untuk ibu Nak Dina. Nak Dina harus tahu apa jenis obat-obatan yang ibu Nak Dina minum. Jangan-jangan.... mereka salah ngasih obat! Sekarang ini, lagi gempar-gemparnya malpraktek, loh!!

DINA TETAP PURA-PURA SIBUK. DIAM HANYA TEMAN-TEMANNYA SAJA YANG SALING BERPANDANGAN. BINGUNG.
Tetangga : Ya, sudah! Kayaknya, Budhe benar-benar mengganggu belajar kalian. Budhe pulang dulu, ya?! Selamat malam.........

TETANGGA KELUAR. HENING. TIBA-TIBA TERDENGAR SUARA SEORANG WANITA YANG TERBATUK-BATUK. SEMUANYA KAGET.
Teman 1 : Din...itu...ii.ibumu, ya?
Dina : Iya.
Teman 1 : Masih sakit, ya? Bukannya ibumu habis opname? Sebenernya..... ibumu itu...sakit apa sih, Din?

DINA HANYA DIAM. MENUNDUK.
Dina : Udah selesai, khan? Udah melem, nih! Mendingan kalian pulang saja! Aku harus menemani ibuku. Walupun masih ada perawat di sini, akutetap harus merawat dan menemani ibuku!

SEMUA TEMAN DINA KAGET. MEREKA SALING MEMANDANG.
Teman 2 : Ya, sudah. Kita pulang dulu ya, Din?
Teman 1 : Dah, Din ... kita pulang... sampe ketemu beso, ya?!

TEMAN-TEMAN KELUAR. RUANG TAMU SEPI. TINGGAL DINA SENDIRI.
DINA DUDUK DI KURSI. MULAI MENANGIS.
Dina : (Monolog) Apa yang harus kulakukan, Tuhan.... aku begitu mencintainya. aku tak berdaya melihat ketidakberdayaannya.(DIAM). Apa.... aku ceritakan saja...Ah! Jangan! (SAMBIL MENGUSAP AIR MATA). Lebih baik..aku saja yang ...........

TIBA-TIBA SUSTER MASUK.
Dina : (KAGET). Ah... Suster!(MENGHAPUS AIR MATA). Ada apa, Sus? Em... apa.....
Suster : Nggak ada apa-apa, kok!!Ibumu baru saja kuminumi obat. Sekarang, ia tidur. Tolong temani di sebentar, ya? Saya mau ke warung sekalian mau menghubungi Dokter Widi, mau konsultasi tentang kesehatan ibumu.
Dina : Ya.. silakan..(SAMBIL TERSENYUM).

SUSTER MENINGGALKAN PANGGUNG. DINA SENDIRI LAGI. IA MELAMUN . PANDANGANNYA KOSONG. SETELAH AGAK LAMA, IA LALU BERDIRI DAN MEMANDANG SALIB YANG ADA DI DINDING.
Dina : Maaf, Tuhan, malam ini aku akan melakukannya........

DINA KELUAR PANGGUNG (SEOLAH-OLAH MASUK KE DALAM KAMAR IBUNYA). SETELAH GAK LAMA, IA LALU MASUK KE PANGGUNG LAGI. IA LALU DUDUK. MELAMUN LAGI.
SUSTER MASUK BERSAMAAN DENGAN TEMAN-TEMAN DINA.
Suster : Dina...teman-temanmu yang tadi kesini, mencarimu lagi. Tuh!(SAMBIL MENUNJUK KEARAH DATANGNYA TEMAN DINA). Saya mau melihat ibumu dulu. Sebentar lagi Dokter Widi mau datang ngecek ibumu.
Teman 2 : Eh, Din, sorry...tadi aku lupa. Besok lusa, kita ada ulangan, khan? Aku mau pinjem bukumu....(SAMBIL MELIHAT DINA). Loh..Din, kamu kenapa? Sakit?
Teman 1 : Iya! Cerita, dong, kalau ada masalah!

DINA HANYA DIAM. SUSTER LALU MASUK.
Suster : Dina! Ibumu tiba-tiba saja kritis! Cepat cari bantuan! Kalian Juga!!

SUSTER KELUAR LAGI. SEMUANYA PANIK DAN SIBUK SENDIRI-SENDIRI. ADA YANG TELPONE, ADA YANG BERDOA, DAN ADA YANG MONDAR-MANDIR KELUAR MASUK PANGGUNG UNTUK MENCARI BANTUAN TETANGGA. TETAPI DINA TETAP DUDUK DAN DIAM.
Teman 3 : Din, kupanggilin tetanggamu, ya? (SAMBIL KELUAR PANGGUNG).
Teman 2 : Bapa kami yang ada di surga......
Teman 1 : Halo!Pak RT! Pak, tolong..ibunya Dina sekarat..eh..maksud saya... kritis! Ya, sekarang! Cepet ya, Pak!

DINA YANG TADINYA DIAM MULAI MENITIKKAN AIR MATA.
Teman 2 : Ayo, Din! Kita berdoa supaya ibumu selamat! Salam Maria.....
Teman 1 : Din, sudahlah! Jangan menangis terus! Pasti ibumu selamat! Lagian...kata suster, sebentar lagi Dokter Widi Mau datang!(MERANGKUL DINA).

DOKTER DATANG BERSAMAAN TEMAN 3 DAN TETANGGA DINA DAN JUGA PAK RT.
Teman 1 : Nah, itu Dokter Widi!Cepet, Dok!Langsung ke kamar aja! Ibu Dina kritis!
Dokter : Ya, saya tahu dari Pak RT. Kebetulan tadi ketemu di jalan. Baik, saya memeriksa ibumu dulu.(SAMBIL KELUAR PANGGUNG).
Tetangga : Nak Dina! Perasaan...waktu Budhe tengok...Ibu Nak Dina ndak apa-apa, tuh!
Kok tiba-tiba jadi kritis, ya?!
Pak RT : Kok kemarin-kemarin, Mbak Dina mboten ngasih kabar saya kalau ibunya Mbak Dina gerah ?

DINA HANYA MENANGIS. TIBA-TIBA DOKTER MASUK BESERTA SUSTER. MEREKA MENDEKATI DINA. SEMUANYA TERLIHAT CEMAS.
Dokter : (MENEPUK PUNDAK DINA). Maaf, Dina. Saya dan Suster telah berusaha semaksimal mungkin...namun... Tuhan berkehendak lain...
Dina : Saya tahu, Dok!

SEMUA KAGET. DINA KEMBALI DIAM.
Suster : Dina... kamu harus bisa menerima kehendak Tuhan ini...
Dina : Ya....aku tahu...
Dokter : Dina..ada sesuatu yang mengganjal tentang kematian ibumu. Dia meninggal...seperti habis diracuni.

SEMUANYA KAGET. TANGISAN DINA TAMBAH MELEDAK.
TETANGGA LALU MENDEKATI DINA.
Tetangga : Nak Dina, seperti yang sudah Budhe bilang tadi...Nak Dina harus tahu jenis obat-obatan apa saja yang diminum ibu Nak Dina! Siapa tahu...Dokter dan Suster ini keluru ngasih obat!Sekarang lagi musim malpraktek, loh!!
Pak RT : Kalau begitu....apa perlu, saya menelpon Polisi?
Dokter : Anda-anda ini jangan seenaknya menuduh kami, ya!!Kami ini tidak melakukan malpraktek! Saya ini sudah tujuh tahun menjadi dokter di rimah sakit umum di kota ini, dan suster ini sudah empat setengah tahun! Anda-anda ini jangan bercanda! Tetapi..kalau kalian mau menghubungi POLISI...silakan saja!!!kami punya bukti!!
Tetangga : Ya, sudah! Laporin saja, Pak RT! Kita serahkan semuanya sama POLISI!!

TEMAN-TEMAN DINA MENGIYAKAN. DINA HANYA DIAM.
Pak RT : Kalau begitu....nah..bagaimana Mbak Dina? Saya boleh pinjem tilponnya?
Teman 2 : Pak RT! Pak RT nggak usah repot-repot nelpon! Ayahku khan, Polisi! Apa perlu saya penggilkan sekarang? Ayah saya jam segini biasanya udah pulang!!Rumah saya dari sini deket, kok! Gimana?!
Tetangga : Ya sudah! Sana cepetan!!

TEMAN 2 KELUAR. TAK LAMA, TEMAN 2 MASUK LAGI BERSAMA POLISI.
Polisi : Selamat malam. Saya dengar dari anak saya.. ibunya Dina meninggal dunia. Ada masalah apa?
Tetangga : Begini, Pak Polisi! disini ada kasus malpraktek! Ini Pk Polisi, Dokter dan Suster ini ndak mau ngaku kalu mereka melakukan malpraktek sehingga membuat ibu Nak Dina meninggal dunia....
Polisi : Loh...Dokter Widi! Bagaimana anda bisa ada di sini?
Dokter : Wah...untung ada anda, Pak Waskito! Saya dan Suster ini dituduh malpraktek. padahal...anda tahu sendiri khan, Pak? Saya selama tiga tahun ini selalu membantu kasus yang anda tangani dengan mengotopsi mayat-mayat yang kematiannya tidak terungkap?
Polisi : Ya, benar! Yang dikatakan Dokter Widi benar sekali. Ia telah banyak membantu saya. Saya pikir... tidak mungkin Dokter Widi dan suster ini melakukan malpraktek!
Tetangga : Kalau begitu...lalu...siapa dong, yang meracuni ibunya Nak Dina?

SEMUANYA RIBUT. TETAPI DINA HANYA DIAM SAJA.
Polisi : Kalu boleh tahu...sebenarnya, Ibu saudari Dina sakit apa? Bisa dijelaskan, Dok?
Dokter : Begini, Pak Waskito... sebenarnya, sudah lama ibu Dina sakit-sakitan. Dan yang paling parah adalah penyakit yang terakhir ibu Dina alami ini. Sebenarnya... saya sudah menyuruh bahkan memaksa Dina supaya ibu Dina tetap dirawat di rumah sakit. Tapi..mau bagaimana lagi, Dina sendiri menolak. Padahal....keluarga Dina mendapat asuransi.
Polisi : Memangnya...ayah saudari Dina dimana?
Teman 3 : Ayahnya Dina sudah meninggal satu tahun yang lalu, Om..eh...Pak!!
Polisi : Kalau begitu...sebenarnya...penyakit apa yang diderita ibu saudari Dina?
Dokter : Penyakit ibu Dina adalah flu bu....
Dina : (BERDIRI). Cukup, Dok!!!

SEMUA KAGET.
Dina : (SAMBIL MENGUSAP AIR MATA). Saya....saya yang telah meracuni ibu saya!!!

SEMUA TAMBAH RIBUT.
Teman 1 : Din, jangan bercanda kamu!!!
Tetangga : Iya Nak Dina!Mana mungkin Nak Dina melakukan hal yang senekat dan sebejat itu! apalagi...Budhe tahu kalau Nak Dina itu sangat sayang sama ibu Nak Dina! Iya to, Nak Dina?!

DINA HANYA DIAM. IA MENANGIS LAGI.
Teman 3 : Iya...lagipula... Dina itu anak yang baik dan pintar. Mana mungkin.........
Polisi : Itu bisa saja mungkin dan bisa juga tidak!Bisa saja......
Dina : Saya tidak bohong!!!! Saya sudah tidak tahan lagi!! semuanya dengar!! Saya tidak bohong!!!!

SEMUANYA KAGET. RIBUT.
Polisi : Kalau begitu...bisakah anda jelaskan mengapa anda membunuh ibu anda sendiri?

SEMUANYA DIAM DAN SALING BERPANDANGAN. CEMAS.
Dina : Karena......
Tetangga : Karena apa Nak Dina?
Teman 2 : Iya...karena apa, Din?

HENING.
Dina : Karena....karena saya sangat mencintai ibu saya...........!

SEMUA KAGET.

LAMPU MATI.

SELESAI.

Rabu, 10 Februari 2010

Jenis-jenis jaringan

Jenis-jenis jaringan

Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis:

a. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan local yang digunakan oleh suatu organisasi untuk berbagi sumber daya (resources sharing) seperti printer dan file. LAN biasanya dibangun dan dikelola oleh organisasi tersebut. Teknologi LAN antara lain Ethernet, Token Ring dan FDDI.

b. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

c. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN memungkinkan terjadinya komunikasi diantara dua perangkat yang terpisah jarak yang sangat jauh. WAN menginterkoneksikan beberapa LAN yang kemudian menyediakan akses ke komputer–komputer atau file server pada lokasi lain. Beberapa teknologi WAN antara lain adalah Modem, ISDN, DSL, Frame Relay, T1, E1, T3, E3 dan SONET.
d. Intranet
Melibatkan jaringan LAN dan Web Server yang terpasang pada jaringan LAN tersebut. Web Server digunakan untuk melayani permintaan pengguna internal suatu organisasi untuk menampilkan data dan gambar. Intranet ini mempunyai sifat tertutup yang berarti pengguna dari luar organisasi tidak dapat mengaksesnya.

e. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

Senin, 08 Februari 2010

POTOKU


Kamis, 11 Desember 2008

ALDHY

8IIIII
Powered By Blogger